Kuliah I Sosiologi Agama

KULIAH I. SOSIOLOGI AGAMA

PENDAHULUAN

KAJIAN TERHADAP MASYARAKAT TIDAK CUKUP APABILA HANYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSIOLOGI UMUM. HAL INI MENGINGAT BAHWA :

1.       MASYARAKAT (SISTEM SOSIAL) BERSIFAT MULTI KOMPLEKS, DAN MASING-MASING DARIPADANYA MEMILIKI CORAK TERSENDIRI SEPERTI FENOMENA AGAMA

2.       PENJELASAN YANG LEBIH RINCI DAN LENGKAP TERHADAP FENOMENA YANG KHAS TERSEBUT DIHARAPKAN DAPAT SECARA WAJAR DAN INI DAPAT DILAKUKAN OLEH STUDI KHUSUS YANG DISEBUT SOSIOLOGI  AGAMA.

3.       AGAMA YANG TERWUJUD DALAM MASYARAKAT ADALAH SUNGGUH SEBAGAI FAKTA SOSIAL

SEBAGAI FAKTA SOSIAL AGAMA DAPAT DIKATAKAN MERUPAKAN FENOMENA YANG UMUM ATAU SEBAGAI GEJALA YANG UNIVERSAL. KEBERAGAMAAN DIALAMI OLEH BERBAGAI MASYARAKAT.

BUKTINYA ADALAH HASIL PENELITIAN PARA AHLI ARKHEOLOGI DAN ETNOLOGI YANG MENEMUKAN BARANG-BARANG PENINGGALAN YANG MENUNJUKKAN TANDA-TANDA KEGIATAN AGAMA DAN TIDAK SATU KELOMPOK MANUSIAPUN YANG DITEMUKAN TANPA TANDA-TANDA TERSEBUT.

KEUNIVERALAN INI MERUPAKAN FAKTA HISTORIK DAN ANTROPOLOGIS YANG TAK DAPAT DIINGKARI. OLEH KARENA ITU, AGAMA DIPANDANG BUKAN MILIK MASYARAKAT TERTENTU.

PENGERTIAN SOSIOLOGI AGAMA

1.       DEFINISI DR. W. GODDIJN :

“SOSIOLOGI AGAMA IALAH BAGIAN DARI SOSIOLOGI UMUM (VERSI BARAT) YANG MEMPELAJARI SUATU ILMU BUDAYA EMPIRIS, PROFAN DAN POSITIF YANG MENUJU KEPADA PENGETAHUAN UMUM, YANG JERNIH DAN PASTI DARI STRUKTUR, FUNGSI-FUNGSI DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN KELOMPOK KEAGAMAAN DAN GEJALA-GEJALA KELOMPOK KEAGAMAAN “(DALAM HENDROPUSPITO, 1990:7).

2.       HENDROPUSPITO :

“SOSIOLOGI AGAMA ADALAH CABANG SOSIOLOGI UMUM YANG MEMPELAJARI MASYARAKAT AGAMA SECARA SOSIOLOGIS GUNA MENCAPAI KETERANGAN-KETERANGAN ILMIAH DAN PASTI DEMI KEPENTINGAN MASYARAKAT AGAMA ITU SENDIRI DAN MASYARAKAT LUAS PADA UMUMNYA” (IBID)

DARI DEFINISI DI ATAS TERDAPAT 3 (TIGA) SEGI POKOK :

A). SOSIOLOGI AGAMA SEBAGAI CABANG DARI SOSIOLOGI UMUM.

B). SOSIOLOGI AGAMA ADALAH BENAR-BENAR SUATU ILMU.

C). TUGASNYA MENCARI KETERANGAN ILMIAH (TENTANG MASYARAKAT AGAMA)

3.       DADANG KAHMAD :

LEBIH PADA KOREKSI TERHADAP DEFINISI KE 2, TENTANG PERNYATAAN BAHWA SOSIOLOGI AGAMA UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT AGAMA ATAU MASYARAKAT UMUMNYA, PADAHAL SOSIOLOGI UMUM DAN SOSIOLOGI AGAMA ADALAH ILMU MURNI YANG PERUNTUKANNYA DISERAHKAN KEPADA SIAPA YANG MAU MEMANFAATKANNYA.

SASARAN SOSIOLOGI AGAMA (OBJEK MATERIAL)

SASARAN LANGSUNG ADALAH MASYARAKAT AGAMA. SEPERTI : KELOMPOK-KELOMPOK KEAGAMAAN, INSTITUSI-INSTITUSI RELIGIUS DENGAN CIRI POLA TINGKAH LAKUNYA YANG BERDASARKAN NORMA AGAMA.

DENGAN TEKANAN KEPADA :

& STRUKTUR DAN FUNGSINYA, PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT LUAS UMUMNYA, DAN ATAS STRATIFIKASI SOSIAL KHUSUSNYA, TERISTIMEWA KARENA ADANYA KESADARAN DAN KOHESI KELOMPOK RELIGIUS YANG MEMPUNYAI SIFAT TERSENDIRI.

& TERMASUK MENGKAJI PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DISEBABKAN OLEH AGAMA BAIK YANG POSITIF MAUPUN YANG NEGATIF, SEPERTI KERUKUNAN ANTAR GOLONGAN AGAMA DAN KONFLIK-KONFLIK YANG SERING TERJADI.

& FENOMENA PLURALISME AGAMA DALAM MASYARAKAT

& FENOMENA ORGANISASI LEMBAGA-LEMBAGA KEAGAMAAN

DENGAN KATA LAIN YANG MENJADI SASARAN ADALAH :

& BUKAN AGAMA SEBAGAI SUATU SISTEM AJARAN (DOGMA DAN MORAL) ITU SENDIRI, TETAPI AGAMA SEJAUH IA SUDAH MENGEJAWANTAH DALAM BENTUK-BENTUK KEMASYARAKATAN YANG NYATA, ATAU AGAMA SEBAGAI FENOMENA SOSIAL, SEBAGAI FAKTA SOSIAL YANG DAPAT DISAKSIKAN DAN DIALAMI BANYAK ORANG. SOSIOLOGI AGAMA TIDAK MEMBUAT EVALUASI TERHADAP AJARAN DOGMA DAN MORAL YANG DIYAKINI PEMELUKNYA.

& SOSIOLOGI AGAMA HANYA MENGKONSTATASI (MENYAKSIKAN) AKIBAT EMPIRIS KEBENARAN-KEBENARAN “SUPRA-EMPIRIS”, YAITU YANG DISEBUT DENGAN ISTILAH MASYARAKAT AGAMA. (SUATU PERSEKUTUAN HIDUP DALAM LINGKUP SEMPIT ATAU LUAS YANG UNSUR KONSTITUTIF UTAMANYA ADALAH AGAMA ATAU NILAI KEAGAMAAN.

SUDUT PENDEKATAN (OBJEK FORMAL)

SOSIOLOGI AGAMA MEMPELAJARI AGAMA DAN MASYARAKAT AGAMA DARI SUDUT EMPIRIS-SOSIOLOGIS (DIMENSI SOSIOLOGIS). SAMPAI BERAPA JAUH AGAMA DAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN MEMAINKAN PERANAN DAN PENGARUH ATAS EKSISTENSI DAN OPERASI MASYARAKAT MANUSIA. MISALNYA :

-          SEBERAPA JAUH UNSUR KEPERCAYAAN MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN PEMELUKNYA,

-          IKUT AMBIL BAGIAN DALAM MENCIPTAKAN JENIS-JENIS KEBUDAYAAN,

-          MEWARNAI DASAR DAN HALUAN NEGARA

-          MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA PARTAI-PARTAI POLITIK DAN GOLONGAN NONPOLITIK

-          MEMAINKAN PERANAN DALAM MUNCULNYA STRATA SOSIAL,

-          DALAM LAHIRNYA ORGANISASI-ORGANISASI,

-          SEBERAPA JAUH AGAMA MEMPENGARUHI PROSES  SOSIAL, PERUBAHAN SOSIAL, SEKULARISASI, FANATISME, BENTROKAN DSB.

METODE SOSIOLOGI AGAMA

METODE YANG DITEMPUH SAMA SEPERTI SOSIOLOGI UMUM DALAM PENCAPAIAN TUJUANNYA, YAITU DENGAN CARA : OBSERVASI, INTERVIEW, DAN ANGKET MENGENAI MASALAH-MASALAH KEAGAMAAN. ATAU BAIK METODE KUANTITATIF MAUPUN KUALITATIF MENGIKUTI TEKNIK YANG DIPAKAI SOSIOLOGI UMUM.

TEMPAT DAN FUNGSI SOSIOLOGI AGAMA

MERUPAKAN CABANG DAN BAGIAN VERTIKAL DARI SOSIOLOGI UMUM.

SOSIOLOGI AGAMA MERUPAKAN SUATU ILMU YANG MENDUDUKI TEMPAT YANG PROFAN, POSITIF DAN EMPIRIS. BUKAN ILMU YANG SAKRAL (SEPERTI TEOLOGI)

DENGAN MAKSUD BUKAN UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN (OBYEKTIVITAS) AJARAN AGAMA, MELAINKAN UNTUK MENCARI KETERANGAN TEKNIS ILMIAH MENGENAI HAL IKHWAL MASYARAKAT AGAMA.

SOSIOLOGI AGAMA MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG SAMA TINGGINYA DENGAN RUMPUN ILMU SOSIAL YG LAIN

DARI SEJARAH KELAHIRAN SOSIOLOGI AGAMA LEBIH MERUPAKAN ILMU TERPAKAI DARIPADA ILMU TEORITIS MURNI

OLEH PENDUKUNGNYA DICIPTAKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH-MASALAH SOSIO-RELIGIUS YANG TIMBUL WAKTU DI EROPA AKIBAT KURANGNYA ENGETAHUAN TTG SEGI-SEGI SOSIOLOGIS KEHIDUPAN BERAGAMA

FUNGSI SOSIOLOGI AGAMA

SOSIOLOGI AGAMA BERMAKSUD MEMBANTU ARA PIMPINAN AGAMA DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH SOSIO-RELIGIUS YG TDK KALAH BERATNYA DG MASALAH-MASALAH SOSIAL NONKEAGAMAAN

BAHKAN DI EROPA D AWAL PERKEMBANGAN SOSOLOGI AGAMA SAMPAI DIHARAPKAN UNTUK DAPAT MENCIPTAKAN SUATU TERTIB SOSIO-RELIGIUS YG IDEAL

DI INDONESIA DI MN KEHIDUPAN KEAGAMAAN MSH MEMAINKAN PERANAN YG DOMINAN BG KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA, NAMUN SEBALIKNYA JUGA SERING MERUPAKAN SUMBER KONFLIK YG MEMBAWA BANYAK KERESAHAN; MAKA KITA SESUNGGUHNYA DPT MENDUGA BAHWA SOSIOLOGI  AGAMA DPT MEMBERIKAN SUMBANGAN YG BERHARGA BAGI KEHIDUPAN KEAGAMAAN MASYARAKAT INDONESIA

MASYARAKAT KITA DEWASA INI DIHADAPKAN DG MASALAH-MASALAH SOSIAL YG TDK LEPAS DARI KEKUATAN-KEKUATAN (SOSIAL) YG BERSUMBER DARI DUNIA KEAGAMAAN

MISAL : KETERBELAKANGAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN, BUTA HURUF, KEKURANGAN GURU DAN GEDUNG, SEKOLAH-SEKOLAH YG TDK BERMUTU, PENGARUH SEKULARISASI, KEMISKINAN BAIK STRUKTURAL MAUPUN NONSTRUKTURAL YG DPT DIPASTIKAN ADA KAITANNYA DG “CREDO” KEAGAMAAN DAN KEPERCAYAAN YG DIANUT PEMELUKNYA, DITAMBAH MASALAH RAS, AGAMA, SUKU YG MERUAKAN PROBLEM NASIONA YG BERAT

ILMU YG LAYAK DIHARAPKAN SANGGUP MEMBERIKAN JAWABAN YG KHAS DAN TEPAT DLM MASALAH-MASALAH TERSEBUT DI ATAS ADALAH SOSIOLOGI AGAMA

KETEPATAN JAWABAN DLM ARTI BILAMANA DLM PENELUSURAN MASALAH TERBENTUR PD URAT NADI KESULITAN YG BERPANGKAL PD SUMBER-SUMBER KEAGAMAAN (JIKA DIKAJI SECARA SOSIOLOGIS BUKANLAH MASALAH ORTODOKSI (DOGMA DAN MORAL) TETAPI MASALAH KEBUDAYAAN ATAU MASALAH SOSIOLOGIS.

LAHIR DAN BERKEMBANGNYA SOSIOLOGI AGAMA

SEKITAR PERTENGAHAN ABAD KE-19 BENIH-BENIH MINAT KPD FENOMENA AGAMA SDH MULAI TUMBUH

A.L : E.B TAYLOR (1832-1917)

                HERBERT SPENCER (1820-1903)

                FREDERICH H. MULLER (1823-1817)

                SIR JAMES G. FRASER (1854-1941)

                (LEBIH PD AGAMA-AGAMA PRIMITIF)

SECARA ILMIAH DAN TERBINA BARU MULAI TH 1900 – 1950 SOSIOLOGI AGAMA YG SERING DISEBUT SOSIOLOGI AGAMA KLASIK DIKUASAI OLEH DUA TOKOH SOSIOLOGI YG TERKENAL YAITU : EMILE DURKHEIM (1858-1817) DARI PERANCIS DAN MAX WEBER (1864-1920) DARI JERMAN

DUA SARJANA TERSEBUT LAZIM DIPANDANG SEBAGAI PENDIRI SOSIOLOGI AGAMA

DIKEMUDIAN HARI KARANGAN MEREKA DIGOLONGKAN KE DALAM BAGIAN SOSIOLOGI UMUM

BUTIR-BUTIR PENTING

SESUDAH PERANG DUNIA II TUMBUH PERKEMBANGAN BARU

MUNCUL MINAT KPD KEHIDUPAN AGAMA DI DLM GEREJA MK LAHIRLAH

SOSIOLOGI GEREJA

SOSIOLOGI PASTORAL

KEMUDIAN MEMISAHKAN DIRI DARI SOSIOLOGI UMUM

BERHENTI

SEKITAR TAHUN 1960-AN SOSIOLOGI GEREJA MENGALAMI PERKEMBANGAN LAIN : TERJADI FRUSTRASI DAN KEMUNDURAN DAN AKHIRNYA BERHENTI

KEBANGKITAN KEMBALI

SOSIOLOGI AGAMA MENJAUHKAN DIRI DARI GEREJA DAN KEMBALI KEPANGKUAN SOSIOLOGI UMUM

SOSIOLOGI AGAMA MENGADAKAN LANGKAH BARU MENUJU TERCAPAINYA PENGETAHUAN YG SUNGGUH BERSIFAT ILMU, SHG PERLU KOREKSI :

-          SASARANNYA (HARUS DLM ARTI LUAS)

-          METODOLOGI BARU (METODA BARU INI HRS MEMUNGKINKAN JAWABAN ATAS PERSOALAN LEBIH LANJUT : BGM ERMAINAN TIMBAL BALIK ANTARA NILAI-NILAI KEAGAMAAN DAN DINAMIKA SOSIO-BUDAYA SETEMPAT, SUATU HAL YG AKTUAL YG MENUNTUT KETERANGAN LBH JELAS)

-          PROBLEMATIKA BARU : (TINJAU SOSIOLOGI AGAMA HRS DIPERLUAS,  MASALAH PENGERTIAN DAN MAKNA AGAMA)

SOSIOLOGI TTG GEREJA DI EROPA BERKEMBANG DI :

-          PERANCIS

-          JERMAN

-          NEDERLAND

-          ITALIA

BERKEMBANG PULA DI AMERIKA SERIKAT

-          DI KALANGAN PROTESTAN

-          DI KALANGAN KATOLIK

SOSIOLOGI AGAMA DI INDONESIA

-          DI UNIVERSITAS ATMA JAYA JAKARTA

-          HIMBAUAN MENTERI AGAMA MUKTI ALI

-          TULISAN  TENTANG KEHIDUAN PESANTREN

-          DI KALANGAN GEREJA KATOLIK

JENIS SOSIOLOGI AGAMA

-          ALIRAN KLASIK

-          ALIRAN POSITIVISTIK

-          ALIRAN TEORI KONFLIK

-          ALIRAN FUNGSIONALISME

PENGLIHATAN TEORI FUNGSIONAL ATAS  AGAMA

ALIRAN FUNGSIONAL MELIHAT MASYARAKAT SBG SUATU EQUILIBRIUM SOSIAL DARI SEMUA INSTITUSI YG ADA DI DLMNYA

DLM KERANGKA PEMIKIRAN FUNGSIONALISME AGAMA MERUPAKAN SUATU BENTUK TINDAK LANGKAH  MANUSIA YANG DILEMBAGAKAN YG BERADA DI ANTARA LEMBAG-LEMBAGA SOSIAL LAINNYA.

TEORI FUNGSIONAL MEMANDANG AGAMA SBG SALAH SATU LEMBAGA SOSIAL YG MEMEGANG KUNCI PENTING UNTUK MENJAWAB KEBUTUHAN DASAR DARI MASYARAKAT, JELASNYA KEBUTUHAN MANUSIA YG TIDAK DAPAT DIPUASKAN DG NILAI-NILAI DUNIAWI YG SERBA SEMENTARA INI

LEBIH LANJUT TEORI FUNGSIONAL MELIHAT AGAMA SBG PENYEBAB SOIAL (SOCIAL CAUSATION) YG DOMINAN DLM TERBENTUKNYA LAPISAN (STRATA) SOSIAL DLM TUBUH MASYARAKAT.

TEORI FUNGSIONAL MELIHAT AGAMA SBG SUATU BENTUK KEBUDAYAAN  YG ISTIMEWA, YG PENGARUHNYA MERESAPI TINGKAH LAKU MANUSIA PENGANUTNYA BAIK LAHIRIAH MAUPUN BATINIAH, SHG SISTEM SOSIALNYA UNTUK SEBAGIAN TERDIRI DARI KAIDAH-KAIDAH YG DIBENTUK OLEH AGAMA